Malang,mitratoday.com – Bupati Malang, HM Sanusi mengungkapkan dari hasil survey Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya dengan Universitas Manchester Inggris dan University Global Australia terungkap jika sekitar 40 persen masyarakat di Kabupaten Malang di diagnosa mengidap penyakit Diabetes.
Dari hasil survey tersebut, Sanusi sampaikan bahwa masyarakat memiliki kegemaran makan dan minum yang manis-manis dan pola makan yang salah.
“Apalagi di Kabupaten Malang ada dua pabrik gula, kemudian banyak tanaman tebu, dan budaya makan berlebihan. Ini yang jadi pemicu warga terkena penyakit diabetes dan hipertensi karena makannya tidak terkontrol. Kalau tidak kenyang tidakĀ berhenti bahkan sampai perutnya mbededek (terlalu kenyang),” kata Sanusi, Senin (28/2/2022).
Jika kadar gulanya terlalu tinggi, maka kata Sanusi akan menyerang Jantung dan menyebabkan stroke lantaran kadar gula di atas angka 400, “Darahnya sangat kental hingga terjadi penyumbatan.” Ujar Sanusi.
Oleh karena itulah Sanusi meminta agar gerakan masyarakat sehat di masif kan. “Caranya melalui sosialisasi dan edukasi secara langsung terkait pola makan minum yang sehat.” Tandasnya.
Apa saja yang bisa dilakukan, Sanusi menyebut di antaranya melalui olah raga, termasuk sosialisasi dalam bentuk selebaran yang dilakukan Germas soal makan minum yang berimbang sesuai dengan kadar yang ada.
“Ketiga adalah rutin kontrol kesehatan ke Faskes terdekat, mulai checkup kadar gula, kolesterol dan asam urat yang lazim kita dapati di berbagai faskes yang ada,” beber Sanusi.
Khusus Olah Raga, Sanusi tegaskan Pemerintah wajib memberi contoh secara nyata kepada masyarakat sebelum bersosialisasi. Makanya, dirinya sudah meminta kepada Seluruh Pegawai Pemkab untuk menjadwal rutin olahraga bersama agar menjadi contoh bagi masyarakat.
“Upaya ini dilakukan sebagai bentuk antisipatif terhadap kesehatan masyarakat Kabupaten Malang agar terhindar dari kedua penyakit tersebut, sehingga sudah tidak lagi harus berobat ke Faskes.” Pungkasnya.
Terlebih WHO, ungkap Sanusi menghendaki ke depan Rumah Sakit bukan lagi menjadi tempat perawatan orang sakit tapi menjadi Rumah Sehat karena masyarakatnya sehat semua.
“Jadi bukan lagi tempat orang sakit, tapi Rumah Sehat bagi masyarakat bahkan menjadi Rumah Sakit Pariwisata, makanya ini sedang kita konsep seperti apa nantinya,” pungkas Sanusi.
Pewarta : Sigit