Hasil Panen Meningkat, Petani Desa Pematang Guntung Mengeluh Harga Pupuk dan Racun Cukup Mahal
Serdang Bedagai,mitratoday.com – Hasil panen padi para petani di Desa Pematang Guntung Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) mengalami peningkatan dari tahun yang lalu. Dari sejak menanam hingga panen kebutuhan air terpenuhi dengan baik.
“Alhamdulillah ada kenaikan harga Gabah basah musim panen tahun 2023 ini. Keberhasilan panen ini membuat semua petani yang ada di desa ini menjadi bahagia,” ujar Jamrik.
Masih kata Jamrik salah seorang petani Warga Desa Pematang Guntung, pada tahun yang lalu dari 1 hektar lahan pertanian yang dimilikinya hanya mampu menghasilkan berkisar 5 ton padi pada saat panen.
“Alhamdulillah untuk panen tahun ini hasilnya meningkat bila dirata-ratakan mencapai 6-7 ton panen padi untuk luasan mencapai 1 hektar. Ini hasil yang cukup baik, ” katanya.
Ia pun berharap kenaikan harga gabah basah ini tidak meningkatkan harga beras di pasaran hingga mencapai 50 persen, sebab gabah basah mengalami kenaikan hanya berkisaran 50 rupiah saja perkilogram.
“Kenaikan harga beras di pasaran maupun di tingkat pengecer dapat dilakukan pengawasan oleh Pemerintah daerah, jangan biarkan kaum ibu sampai menjerit akibat kenaikan beras yang terlalu melambung tinggi,” harapnya.
Hal senada juga disampaikan Sarifah (50) dan Salmiah (60) Warga Dusun II Desa Pematang Guntung, untuk panen tahun ini diakuinya memang cukup lumayan, ada peningkatan hasilnya berkisaran sekitar 3 goni saja dari tahun lalu. .
Namun, dia berharap untuk harga racun yang saat ini terbilang cukup tinggi diharapkan dapat diturunkan kembali. Begitu juga dengan pupuk subsisdi Urea, diharapkan bisa diperoleh dengan mudah dan harganya tidak mahal.
“Jika mau jujur, menurut hitungan biaya dari menanam hingga panen termasuk sudah biaya racun juga pupuk, bisa dibilang kembali modal saja dan keuntungannya cuma dapat beras yang tidak lagi membeli dari pasaran untuk kebutuhan sehari-hari di rumah,” ucap Sarifah.
Ia berharap Pemerintah daerah berkenan membantu dan turun tangan untuk melakukan pengawasan, sebab sebagian petani ada yang masih mengeluh terkait sulitnya memperoleh pupuk subsidi jenis Urea dan harganya juga tergolong mahal.
“Itu saja yang diharapkan kepada Pemerintah daerah, kami petani ini tidak mampu dan berasal dari kaum yang lemah,” imbuhnya.
Pewarta : Marwan