BlitarDaerahHeadline

Harta Kekayaan Rahmat Santoso Menyusut Selama 33 Bulan Menjabat Wabup Blitar, Bupatinya Malah Naik

Blitar,mitratoday.com – Rahmat Santoso yang sudah resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Wakil Bupati Blitar periode 2019 – 2024 tampak masih banyak menimbulkan kehebohan di Kabupaten Blitar.

Seperti yang banyak di beritakan Rahmat Santoso mundur dari jabatannya di akibatkan kekecewaannya dengan Pemkab Blitar, salah satunya terkait proyek pembangunan dua jembatan yang tak kunjung dikerjakan.

Rahmat merasa berkeringat memperjuangkan pendanaan proyek yang bersumber dari bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) senilai Rp 12,6 miliar tersebut. Namun setelah dana bantuan ditransfer, proyek jembatan tak kunjung dikerjakan.

“Saya kan malu, sudah memperjuangkan agar dapat bantuan dari BNPB sebesar itu, tapi proyeknya tidak dikerjakan sampai sekarang,” katanya kepada wartawan.

Kini Rahmat Santoso bersiap untuk maju Caleg DPR RI melalui PAN dari Dapil Jatim IX (Bojonegoro dan Tuban). Artinya, dia harus kembali menyiapkan ‘logistik’ untuk ikhtiar lolos ke Senayan.

Lalu berapa harta kekayaan pria yang juga menjabat Ketua Umum DPP Ikatan Penasihat Hukum Indonesia (IPHI) itu? Berapa kenaikan harta kekayaannya selama 2 Tahun 9 Bulan menjabat Wabup Blitar?

Ternyata tidak seperti kebanyakan Pejabat, Harta kekayaan Rahmat Santoso bukannya naik, yang ada malah susut! Kok? Dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaraan Negara (LHKPN) di laman e-lhkp, Minggu (27/8/2023), Rahmat melaporkan harta kekayaannya pada 30 Maret 2022 periodik 2021 total Rp 19.390.000.000. Namun dalam LHKPN yang disampaikan pada 30 Maret 2023 periodik 2022, malah turun menjadi Rp 17.015.000.000 atau menyusut Rp 2.375.000.000.

Di mana letak menyusutnya? Dari data harta, Rahmat memiliki tanah dan bangunan total senilai Rp 19.000.000.000. Rinciannya tanah dan bangunan seluas 2385 m2/2385 m2 di Kabupaten Sidoarjo hasil sendiri Rp 3.500.000.000, tanah dan bangunan 117 m2/617 m2 di Kabupaten Lamongan hasil sendiri Rp 6.500.000.000, serta tanah dan bangunan 450 m2/500 m2 di Kota Surabaya hasil sendiri Rp 9.000.000.000.

Dari data harta ini, untuk jenis laporan periodik 2021 maupun 2022 tak ada perubahan, baik luas tanah dan bangunan maupun taksiran harganya.

Selain tanah dan bangunan, Rahmat juga memiliki alat transportasi dan mesin total senilai Rp 1.180.000.000. Rinciannya Mobil Toyota LX570 tahun 2008 hasil sendiri Rp 750.000.000, mobil Daihatsu Expander tahun 2019 hasil sendiri Rp 185.000.000, dan mobil Wulling Almaz tahun 2019 hasil sendiri Rp 245.000.000.

Nilai alat transportasi dan mesin ini terjadi penyusutan menjadi Rp. 1.165.000.000 pada laporan periodik 2022. Sebaliknya, kas dan setara kas Rahmat sebesar Rp 1.210.000.000 pada periodik 2021 naik menjadi 1.350.000.000. Namun utang Rahmat Santoso pada periodik 2021 sebesar Rp 2.000.000.000 naik menjadi Rp 4.500.000.000.

Sedangkan Bupati Blitar Hj Rini Syarifah lain lagi harta kekayaan Rini Syarifah mengalami peningkatan selama menjabat Bupati Blitar.

Tercatat dalam LHKPN tahun 2021 yang dilaporkan Maret 2022, Rini Syarifah diketahui memiliki harta kekayaan senilai Rp 8,5 miliar. Jumlah tersebut naik cukup tinggi pada laporan LHKPN bulan Desember 2022, tercatat Mak Rini sapaan akrab Bupati Blitar, memiliki kekayaan sebesar Rp9,2 miliar atau naik sekitar Rp 700 juta.

Wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso mengiyakan ketika di tanya terkait harta kekayaan nya yang menyusut, menurut nya, memang seperti itu kondisi kekayaan setelah 2 tahun 9 bulan menjabat. Sejak disampaikan surat pengunduran dirinya secara resmi, pada 14 Agustus 2023 lalu.

Rahmat Santoso menambahkan, itu membuktikan kalau selama menjadi orang nomor dua di Kabupaten Blitar dirinya tidak pernah bermain proyek atau anggaran apapun baik APBD maupun APBN. “Berulang kali saya katakan, kalau saya tidak mengerti dan tidak pernah melakukan intervensi apalagi bermain proyek,” tegasnya.

Pria yang juga Ketua Umum DPP Ikatan Penasihat Hukum Indonesia (IPHI) ini mengaku kalau sejak awal terjun ke politik, tujuannya bukan untuk mencari kekayaan.

“Tidak menjadi wabup pun, alhamdulillah sudah cukup. Tapi karena perintah kyai saya, serta dorongan dan dukungan dari sahabat serta senior dan guru politik saya akhirnya terjun ke politik,” Pungkas Rahmat Santoso yang kini Konsentrasi untuk menjadi DPR RI dari PAN.

Pewarta : Novi 

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button