Harga BBM Tinggi di Bengkulu Jadi Bahasan Nasional
Jakarta,mitratoday.com – Hal mengejutkan dibeberkan Wali Kota Bengkulu, Helmi Hasan saat menjadi narasumber di sesi 2 dalam pembahasan sinergi bersama untuk penguatan sektor real pada ajang Media Group Network Summit 2022 dengan tema “Bangkit Bersama, Maju Indonesia” yang berlangsung distudio Metro TV, Kamis (27/1/2022).
Di sini, ia membeberkan ada beberapa kendala pada sektor real di tahun 2022. Salah satunya ialah terkait adanya Peraturan Gubernur Nomor 2 tahun 2020 yang mana Pemerintah Provinsi Bengkulu menaikkan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor dari 5% ke 10% yang telah berdampak negatif pada masyarakat Bengkulu.
“Tahun 2022 ini kendala mendasar ialah soal peraturan gubernur. Di pergub itu PBBKB naik 10 persen dan hal ini melampaui Jakarta, Papua, Sumsel, Lampung dan Jambi. Tentu ini akan berdampak pada sektor real yang mana kos masyarakat akan naik, dan harga di pasar naik. Padahal sekarang kita masih ditimpa musibah pandemi dan perbuahan iklim,” ucap Helmi.
Selain itu, pada kesempatan ini Helmi juga membeberkan program yang diluncurkan Pemkot dalam penguatan sektor real.
“Kita ada program khusus untuk keluar dari jurang kemiskinan yakni satu miliar satu kelurahan. Dari pusat memang ada program Kredit Usaha Rakyat, tetapi serapannya masih rendah, itulah kita menghadirkan program samisake. Jadi apabila masyarakat tidak punya usaha bisa membuat usaha di rumahnya dan usaha lainnya. Kita juga ada pendamping untuk memantau program ini,” jelasnya.
Helmi juga menjelaskan beberapa kerajinan yang telah terbentuk dengan program samisake. “Banyak macam-macam kerajinan, ada kerajinan tangan, batik besurek dan lainnya,” tuturnya.
Setelah itu, Helmi juga menjelaskan program kupesan (UMKM kebutuhan pokok online) yang dikemas Dinas Koperasi dan UMKM untuk mengembangkan UMKM berbasis teknologi.
“Melalui aplikasi ini kita memberikan solusi dalam hal memberikan peluang pekerjaan pada masyarakat Kota Bengkulu di masa pandemi ini untuk tetap dapat berdagang secara online,” ujarnya.
Ditambahkan Helmi, aplikasi ini dihadir guna mengembangkan aspek perekonomian daerah.
“Melalui aplikasi ini kita mencoba mendorong pertumbuhan perekonomian dari berbagai sektor potensi yang ada, seperti transportasi, pertanian, perikanan dan lainnya. Paling utama dari sektor informal, karena dapat membantu mengurangi angka pengangguran di Kota Bengkulu,” pungkasnya. (FR).