Malang,mitratoday.com – Asian Law Student (ALSA) Association Local Chapter Universitas Brawijaya dengan bangga mempersembahkan “ALSA Symposium 7.0”. Dengan mengambil tema Liku-liku Undang-undang Pemilu, dalam rangka mewujudkan dua dari empat pillar ALSA yang diselenggarakan di gedung UB TV, Minggu (17/09).
Pada kesempatan tersebut Sunavip Ra Indrata selaku Sekertaris 2 PWI Malang Raya sebagai Moderator, dengan narasumber yakni Izzudin Fuad Fathoni SH, Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Kota Malang, Dr Dhia Al-uyu, SH, MH, Dosen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, Farah Purwaningrum SH, LL.M, Ph.D., Ketua KPU Jawa Timur, Andian Napitupulu, SH Anggota DPR RI.
Selain itu dari pantauan awak media tampak ratusan simpatisan peserta dari Aliansi Relawan Ganjar (ARG) Malang Raya dan Tim Ahmad Basarah (TAB) Malang Raya dengan antusias mengikuti kegiatan tersebut hingga akhir acara.
Dalam pelaksanaan saresehan diskusi publik tersebut banyak mengulas tentang Presidential Threshold menjelang pemilihan umum menjadi salah satu isu yang selalu ramai dibahas oleh para akademisi tersebut. Presidential Threshold merupakan persentase minimum suara yang diperlukan untuk pemilihan Presiden atau Wakil Presiden.
Menurut Project Officer, Tyo Widayat saat dihadapan awak media di akhir acara mengatakan bahwa kegiatan ini salah satu dari Alsa UB sebagai bentuk tanggung jawab kepada masyarakat dikarenakan pemilu sudah dekat, tapi dirinya melihat masih banyak informasi yang memecah belah bangsa seperti regulasinya.
“Kami ingin membuat diskusi dan edukasi serta instruksi kepada masyarakat yang sebenar-benarnya. Saya berharap dengan kegiatan ini organisasi-organisasi di kampus ini tidak fokus dengan mahasiswa saja namun juga hadir untuk masyarakat, selain kegiatan demo meskipun saya tidak melarang teman-teman demo, kenapa teman-teman mahasiswa lebih kreatif karena banyak caranya untuk memberikan dampak kepada masyarakat,” kata Tyo.
Sementara menurut Koordinator ARG Jawa Timur, Lidya, dimana dirinya hadir dalam kegiatan tersebut bersama 12 orang pengurus dari Forum Relawan Demokrasi (Forede) Jawa Timur dan Aliansi Relawan Ganjar (ARG) Jawa Timur.
“Kegiatan Alsa Symposium yang di gagas oleh anak-anak Fakultas Hukum Universitas Brawijaya sangat menginspirasi apalagi yang disampaikan oleh bang Andian Napitupulu sangat mudah dipahami karena beliau sangat menguasai panggung dan tentunya ilmu yang saya peroleh dari kegiatan ini dapat saya sampaikan ke teman-teman anak saya,” jelas Lidya.
Hal senada juga disampaikan Koordinator ARG Malang Raya, Soleh Kawimintorogo mengatakan jika dalam tahap pemilu di tahun 2024 mendatang para pemilih pemula presentasenya akan bertambah bila dibandingkan dengan Pilpres 2019 beberapa waktu yang lalu.
“Dengan kehadiran Andian Napitupulu sebagai pembicara kali ini menjadi magnet tersendiri bagi kalangan kaum anak muda membahas tentang Presidential Threshold. Selain itu kita memberikan dukungan kepada mahasiswa apabila ingin masuk kedalam organ relawan yakni ARG Milenial Malang Raya yang menampung aspirasi dari Generasi Zee (Genze) dalam pemenangan Bapak Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden periode 2024 – 2029,” kata Abah Soleh.
Hal yang sama juga disampaikan Koordinator Tim Ahmad Basarah (TAB) Malang Raya, Wahyu Widayat bahwa kegiatan ALSA Symposium yang digagas oleh Fakultas Hukum Universitas Brawijaya merupakan langkah maju dari Tim Ahmad Basarah, dimana dalam kegiatan tersebut dapat menghadirkan sosok yang paling diinspiratif oleh Genze yakni Andian Napitupulu.
“Bahkan juga nanti ada usulan dua tokoh idola dari PDIP yakni Ahmad Basarah dan Andian Napitupulu dalam satu panggung ataupun satu forum dalam diskusi publik dihadapan para mahasiswa tentunya yang akan kita usulkan kedepannya,” kata Wahyu.
Pewarta : Aril