Gubernur Hadiri Dialog Interaktif Stabilitas Sosial Politik Dalam Mendukung Pembangunan Nasional Di Provinsi Bengkulu
Bengkulu,Mitratoday.com-Gubernur Bengkulu Dr.H.Rohidin Mersyah menghadiri acara Dialog Interaktif Stabilitas Sosial Politik Dalam Mendukung Pembangunan Nasional di Provinsi Bengkulu, Rabu (31/7/2019).
Dialog Interaktif yang diinisiasi oleh Komunitas Kedai Garasi ini dihadiri juga Kaban Kesbangpol Provinsi Bengkulu, Ketua PWI Bengkulu, Rektor Unihaz, Pengamat Politik serta tokoh masyarakat dan organisasi mahasiswa.
Sebagai narasumbernya, selain Gubernur Bengkulu Dr.H.Rohidin Mersyah juga Rektor Unihaz Ir. Yulperius, M.Si dan Pengamat Politik UNIB Drs. Azhar Marwan, M.Si.
Kata sambutan dari inisiator, owner Komunitas Kedai Garasi H. Muchdimon Muchlis. Dijelaskan Muchidom, pada initinya, Kedai Garasi sebuah komunitas yang ingin menjadi corong masyarakat terhadap kontrol sosial jalannya demokarsi dan pembangunan di Provinsi Bengkulu ini.
”Keberadaan masyarakat sipil memiliki peranan penting dalam kontroil sosial jalannya demokrasi dan proses pembangunan agar berjalan pada jalurnya,” sampai Muchdimon. Selain itu muchdimon mengatakan bahwa acara ini yang pertama sekali menggagas nya adalah alm Agusdin Saparudin, beliau adalah salah seorang aparat negara yang bertugas di BIN, tepatnya beliau menggagas kegiatan ini sebulan sebelum beliau meninggal.
Narasumber Rektor Unihaz Yulperius menyampaikan apresiasi atas kegiatan ini, menurutnya hal ini sangat menarik yang digagas oleh Komunitas Kedai Garasi dan dirinya berharap dapat berkesinambungan sebagai bentuk kepedulian kita terhadap Provinsi Bengkulu yang kita cintai ini.
Berbicara korelasi pembangunan lokal seperti Pembangunan Jalan Tol dan Bandara Fatmawati, menurut Yulperius hal itu menunjukan kepercayaan pemerintah pusat kepada Provinsi Bengkulu, mengingat suhu politik di Bengkulu stabil dan hal itu sangat mempengaruhi pembangunan disuatu daerah.
“Karena kondisi politik yang tidak stabil akan menghambat pembangunan, karena endingnya pembangunan itu untuk kesejahteraan masyarakat itu sendiri,” jelas Yulperius.
Senada dengan Yulperius, pengamat politik UNIB Azhar Marwan menjelaskan , kalau bicara pertumbuhan ekonomi maka harus ada kestabilitas politik. Karena menurut Azhar, politik sangat mempengaruhi berbagai sektor.
Untuk menjaga stabilitas politik ada empat hal yang menjadi kuncinya yaitu, adanya pemimpin yang tegas, media massa yang berimbang dan independen, adanya masyarakat sipil yang kuat agresif dan aktif serta adanya masyarakat kelas menengah yang menjadi kontrol.
“Pemimpin itu tidak perlu kuat namun harus membuka diri untuk minta pendapat orang lain,” sebut Azhar Marwan.
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah dalam pemaparannya mengatakan, stabilitas politik itu penting sekali agar kegiatan yang kita harapkan dapat berjalan dengan baik.
“Bagaimana mungkin politik daerah terwakilkan ketika stabilitasi politik dan socialibilty kepemimpinan tidak berjalan, omong kosong,” tegas Gubernur Rohidin.
Dirinya menegaskan, kesinambungan kepemimpinan daerah itu harus dilanjutkan dan bukan orangnya yang diganti. “Sociability kepemimpinan itu harus dibangun, itu publik politik. Artinya apa? Ruh pemikiran visi dan misi daerah, ini yang tidak boleh berubah dan itu adalah politik,” sampai Gubernur Rohidin.
“Kalau Rohidin boleh diganti. Tapi cari, tentukan, kawal agar kepemimpinan Bengkulu ini tetap, tidak berubah,” tegas Gubernur Bengkulu yang kesepuluh ini.
(DR)