Gerakan Moral Untuk Saling Membantu,Dedy Wahyudi Sosialisasikan GPS
“Kita canangkan GPS bukan hanya di SMPN 18 saja, tapi juga diseluruh sekolah Kota Bengkulu,” ungkap Dedy Wahyudi.
Disampaikan Dedy Wahyudi, sebelum siswa memulai pelajaran setiap hari jumat, pengurus GPS sekolah akan meminta infaq kepada siswa – siswi, sumbangan infaq ini untuk membantu siswa-siswi yang kurang mampu ataupun kegiatan yang bersifat sosial.
“Saya mengimbau kepada siswa-siswi untuk terus berinfaq, selain untuk membantu sesama siiswa. Insya allah kita mendapat amal dan pahala. Hasil infaq tersebut setiap bulannya nanti akan ada pihak Bank Bengkulu yang menjemputnya ke sekolah,” tutupnya.
Sementara itu, Kadis Pendidikan Kota Bengkulu Rosmayetti mengungkapkan, program GPS ini telah dilaunching tanggal 2 mei 2019 di ruang hidayah Kantor Walikota Bengkulu bersamaan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional.
“Seperti yang disampaikan pak wawali saat itu, gerakan ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa kebersamaan dan kepedulian terhadap sesama siswa, sehingga nanti siswa miskin dapat terbantu, yang tidak mampu membeli pakaian dan membayar uang sekolah dapat terbantu melalui gerakan ini,” sampainya.
Di Kota Bengkulu, sambung Rosmayetti, ada sekitar 70 ribu siswa SD dan SMP, kalau saja setiap siswa menyumbang Rp1.000 rupiah saja perminggu, satu sekolah yang rata-rata 500 siswa berarti dalam satu minggu akan terkumpul Rp500 ribu, dalam sebulan bisa terkumpul Rp2 juta untuk satu sekolah.
“Kita ada 100 sekolah SD dan SMP di Kota Bengkulu, berarti dalam satu bulan bisa terkumpul Rp200 juta,” tutupnya.
(ADV)