Rohul, Mitratoday – Mulai dari awal bulan November, bukan hanya Bahan Bakar Minyak (BBM) premium subsidi saja yang sulit didapatkan warga Rokan Hulu (Rohul). Namun, gas LPG (Liquified Petroleum Gas) tabung 3 kilogram (kg) kini juga sulit didapatkan.
Diakui Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Rohul Drs H Sariaman M Si, salah satu kelangkaan LPG 3 kg karena adanya kebijakan dari pemerintah.
Sariaman menjelaskan, dalam APBN kuota LPG 3 kg untuk wilayah Rohul 7 ribu kilo. Namun, dalam APBN Perubahan kuota mengalami pengurangan capai 14 persen dari kuota awal.
Walaupun adanya pengurangan kuota, sebut Sariaman, bukan itu masalahnya. Namun, kelangkaan LPG 3 kg di wilayah Rohul lebih disebabkan sistem pendistribusian yang tidak tepat.
“Kelangkaan sebenarnya bukan karena di agen atau pangkalan, namun pendistribusian yang tidak tepat. LPG 3 kg seharusnya untuk masyarakat miskin, namun ada rumah makan, restoran dan orang mampu yang masih memakainya,” kata Sariaman, Jumat (17/11/2017).
Ucap mantan Sekretaris DPRD Rohul, menghindari kelangkaan LPG 3 kg, Diskoperindag Rohul sudah mengimbau secara tertulis seluruh Aparatur Sipil Negara atau ASN di Rohul untuk tidak menggunakan LPG subsidi yang seharusnya untuk masyarakat miskin.
“Kita sudah menghimbau seluruh ASN untuk tidak lagi menggunakan LPG 3 kg lagi, tapi di atas itulah,” papar Sariaman.
Agar bisa mendapatkan LPG 3 kg, warga Rohul kini harus berkeliling mencarinya. Meski pun ada, harganya sudah naik dan di atas Harga Eceran Tertinggi atau HET.
Informasinya, juga ada LPG 3 kg yang dijual oknum mulai harga Rp 30 ribu sampai Rp 38 ribu. Karena sudah menjadi kebutuhan, mau tidak mau warga Rohul harus membelinya.***(ds)