
Tegal,mitratoday.com – Selasa (17/10/2023), Stunting adalah gangguan tumbuh kembang yang dialami anak akibat gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai. Untuk mencegah terjadinya stunting dibutuhkan peran remaja dalam percepatan penurunan stunting.
Hal itu disampaikan Dr. Bening Priambudi, MM selaku Kepala BHP2A IDI Cabang Kabupaten Tegal saat menjadi narasumber pada kegiatan sosialisasi KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) tentang percepatan penurunan stunting, di Hotel Grand Dian Slawi.
Sosialisasi KIE juga dihadiri Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Dr. Dewi Aryani, M.Si, serta perwakilan dari BKKBN Provinsi Jawa Tengah, dan ratusan peserta.
Dr. Bening mengatakan, “Peran remaja dalam mencegah stunting salah satunya dengan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) kepada remaja putri yang dapat dikonsumsi 1 tablet per minggu. Menerapkan pola makan sesuai pedoman gizi seimbang dan melakukan olahraga atau aktifitas fisik secara rutin.
Disamping itu, remaja memiliki peran dan kewajiban untuk diri sendiri, seperti mengetahui pentingnya Tablet Tambah Darah (TTD), olahraga/aktivitas fisik dan konsumsi gizi berimbang. Meningkatkan literasi terkait tumbuh kembang remaja, kesehatan reproduksi dan usia perkawinan yang ideal. Meningkatkan komitmen untuk implementasi secara rutin.
Selain itu, peran dan kewajiban untuk komunitas dan lingkungan sekitar, seperti : Role model for cool healthy life style and responsible attitude. Share and duplicate knowledge for better living. Willingly to help and assist. Build good relationship with friends and elderly. Stay humble. Keep smile. Prepare to become a new idol,” pungkas Dr. Bening.
Pewarta : Hartadi