Malang,mitratoday.com – DPC PDI Perjuangan kota Malang masih belum membuka penjaringan secara terbuka Calon Wali kota untuk menghadapi Pilkada 2024.
Dalam mengahadapi Pilkada kota Malang tahun 2024, DPC PDI Perjuangan kota Malang masih mengedepankan Calon N1 dari internal partai sendiri.
Ketua DPC PDI Perjuangan kota Malang I Made Riandiana Kartika menyampaikan hal tersebut seusai memimpin rapat paripurna pandangan fraksi terhadap LKPJ Walikota Malang tahun 2023 di gedung DPRD kota Malang, Selasa (30/04/2024).
“Karena proses penjaringan internal masih kita lakukan. Dari internal ada Ahmad Wanedi, Sri Untari, Sri Rahayu, Dewanti, dan Kris Dayanti. Nanti tinggal siapa yang siap,” ujarnya.
Lebih lanjut, Made juga menyampaikan bahwa beberapa syarat dari DPP PDI Perjuangan terkait penjaringan Calon sudah diterima DPC. Menurutnya, DPC PDI Perjuangan kota Malang sudah membentuk Tim yang akan bertugas dalam penjaringan terbuka yang akan dibuka pada pertengahan bulan Mei, dan melaporkan hasil penjaringan ke DPP pada akhir Mei.
“Mereka sedang menggodok. Kita akan buka pendaftaran terbuka, nanti jadwalnya masih disusun,” jelas Made yang juga Ketua DPRD Kota Malang.
Made juga menegaskan bahwa pihaknya akan mengusung N1 yang berasal dari kader internal. Sedangkan untuk kursi N2 akan dicari dari koalisi.
“Wajib PDI Perjuangan Kota Malang kursi N1, untuk N2 dari koalisi saja. Setelah ini kami akan lihat partai-partai lain yang lakukan penjaringan. Kan hanya kita yang bisa usung sendiri,” ucap Made.
Meskipun secara matematis PDI Perjuangan kota Malang bisa mengusung Calon sendiri tanpa koalisi, namun dengan komposisi sembilan parpol yang ada di dewan dengan 45 kursi yang ada, peluang koalisi dengan beberapa partai lain sangat mungkin terjadi dalam Pilkada mendatang.
“Bisa dipastikan 45 kursi dewan dari sembilan parpol. Jadi kami realistis untuk koalisi, di kursi pimpinan saja sangat berhimpitan PDIP 9, PKB 8, PKS dan lainnya, ini smua jadi satu kesatuan,” terangnya.
Beberapa nama dari luar Partai terus dikaitkan akan maju dan diusung oleh PDI Perjuangan kota Malang, termasuk diantaranya adalah Pj Wali kota Malang Wahyu Hidayat. Namun Made membantah isu yang berkembang tersebut, karena untuk pemilihan Cawali adalah hak prerogatif DPP PDI Perjuangan.
“Untuk Cawali kami serahkan ke DPP. Untuk Pj, ini kan bukan internal. Kita akan buka pendaftaran, lalu kita lihat yg eksternal siapa saja nanti. Jadi DPP survey kami di internal, ga tau lembaga apa yang ditunjuk agar obyektif hasilnya, lalu nanti disandingkan dengan laporan kami,” tegasnya.
Dalam proses penjaringan internal yang akan dilakukan oleh DPC PDI Perjuangan kota Malang, diharapkan memperoleh Cawali yang dikenal luas di masyarakat, berpengalaman di pemerintahan dan juga paham dengan permasalahan kota Malang.
“Dewanti bisa saja. Dia sudah pengalaman di kota Batu, sudah dikenal juga oleh masyarakat. Sri untari juga luar biasa, Sri Rahayu juga yang sekarang jadi anggota DPR RI itu jadi pertimbangan kita, sama Wanedi juga pengalaman pernah di Legislatif,” ungkapnya.
Disinggung terkait koalisi, Made mengatakan bahwa hingga saat ini pembicaraan dengan partai-partai lainnya masih cair dan dinamis.
“Bisa saja koalisi dengan PKB, Gerindra, Golkar. masih cair lah. Kita fokus dulu menyelesaikan tugas di dewan dulu karena ini kepentingan nyata,” pungkasnya.
Pewarta : Aril