Digitalisasi jadi Solusi Turunkan Biaya Logistik Pengiriman Antarkota
Jakarta,mitratoday.com – Lalamove sebagai penyedia jasa teknologi pengiriman on-demand terkemuka di Indonesia, percaya bahwa digitalisasi menjadi salah satu solusi turunkan biaya logistik pengiriman antarkota.
Integrasi antara teknologi dengan logistik menjadi sangat penting dalam mengefisiensikan biaya logistik lebih rendah bagi pelaku usaha. Sebagian besar proses pengiriman antarkota yang menggunakan truk dilakukan secara manual. Saat ini, sekitar 80% armada truk di Indonesia dioperasikan operator yang belum tersentuh teknologi.
Banyak kegiatan perencanaan, pemantauan dan pembayaran masih ditangani secara manual. Teknologi Lalamove mampu memudahkan pebisnis untuk mengefisiensikan operasional melalui fitur live tracking GPS, tanda tangan digital dan juga akses laporan pengiriman hanya dengan satu akun bisnis yang dapat diakses lebih dari satu operator. Selain itu, pengiriman layanan instan antarkota Lalamove dapat mengirim barang hingga 5 Ton.
Andi M Rizki, Managing Director Lalamove Indonesia mengakui biaya logistik di Indonesia masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara ASEAN lain.
“Ini dapat dilihat dari kontribusi logistik terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) masih di atas 20%. Biaya tinggi ini disebabkan banyak faktor, salah satunya tahapan panjang dan perencanaan yang complicated dalam pengiriman barang. Kami melihat problem ini dapat dibantu dengan inovasi teknologi pada pengiriman. Teknologi pengiriman yang Lalamove miliki, dapat memangkas proses administrasi dan operasional sehingga lebih simpel, cepat dan hemat,” ungkap Andi M Rizki.
Kemudahan teknologi pengiriman ini juga dirasakan oleh salah satu perusahaan mebel terbesar di Indonesia yaitu Olympic Furniture yang sudah berdiri selama 38 tahun di Indonesia. Olympic Furniture telah melakukan berbagai adaptasi selama mengembangkan bisnisnya, salah satunya pada digitalisasi. Selain memasarkan produknya secara digital, Olympic Furniture mempercayakan teknologi pengiriman antarkota untuk pelanggannya kepada Lalamove.
Ditemui di kantornya, Veronica Marcella, Vice Marketing Director Olympic Furniture (27/09) menjelaskan komitmen Olympic Furniture untuk selalu menyediakan produk terbaik bagi seluruh keluarga di Indonesia dengan sentuhan perabotan yang memukau dan harga terjangkau.
“Bagi kami, pengiriman barang merupakan faktor penting dalam memastikan kepuasan pelanggan. Kami selalu percaya bahwa teknologi dapat mendorong kami dalam mengembangkan Olympic Furniture, salah satunya melalui teknologi pengiriman. Lalamove memiliki teknologi pengiriman antarkota yang dapat memastikan produk kami dapat sampai dengan aman langsung ke tangan pelanggan dan dengan biaya yang lebih hemat dibandingkan pengiriman konvensional,” papar Veronica Marcella.
“Pengiriman antarkota Lalamove saat ini sudah dapat diakses di tiga kota besar Pulau Jawa, yaitu Jakarta Raya, Bandung Raya dan Surabaya. Dalam waktu dekat Lalamove akan kembali melakukan ekspansi kota baru agar dapat mencakup seluruh provinsi di pulau Jawa. Tentu akan semakin banyak bisnis dan UKM yang bisa terbantu dengan kehadiran Lalamove,” tutup Andi M Rizki.
Tentang Lalamove
Sejak 2013, Lalamove telah menangani industri logistik secara langsung untuk menemukan solusi paling inovatif untuk kebutuhan pengiriman dunia. Jutaan pengemudi dan pelanggan telah menggunakan teknologi kami setiap harinya untuk terhubung satu sama lain dalam pengiriman hal-hal yang penting.
Saat ini, Lalamove telah mencocokkan lebih dari 8 juta pengguna dengan pengemudi yang lebih dari 1,5 juta baik untuk Sedan, MPV, Van, Pickup Bak, Pick up Box, Engkel Box, Colt Double Diesel dan Sepeda Motor untuk menyediakan layanan pengiriman sesuai permintaan 24/7.
Misi Lalamove untuk membuat pengiriman lokal cepat dan sederhana melalui inovasi seperti pencocokan pesanan instan, pelacakan kendaraan GPS real-time, layanan 24/7 dan sistem penilaian pengemudi. Saat ini Lalamove beroperasi di lebih dari 30 kota di seluruh Asia and America. Lalamove mulai beroperasi di Indonesia sejak tahun 2018.