
Bengkulu,mitratoday.com – Saat pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka tengah berupaya melakukan efisiensi anggaran dengan memangkas sejumlah pos yang dianggap tidak prioritas, langkah berbeda justru terlihat di tingkat daerah.
Namun, justru Sekretaris DPRD Provinsi Bengkulu dikabarkan mengangkat tujuh tenaga ahli baru. Kebijakan ini sontak menjadi sorotan publik, terutama karena bertolak belakang dengan semangat efisiensi yang digaungkan pemerintah pusat.
Saat dikonfirmasi wartawan, Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan mengaku belum mengetahui adanya pengangkatan tenaga ahli oleh Sekretariat DPRD (Setwan) tersebut.
“Saya belum tahu, nanti kita lihat ya, berapa orang tenaga ahlinya,” ujar Helmi kepada awak media, Senin (15/4).
Setelah wartawan menyampaikan bahwa jumlah tenaga ahli yang diangkat mencapai tujuh orang, Helmi menyatakan bahwa langkah tersebut perlu ditinjau ulang, apalagi saat ini Pemerintah Provinsi Bengkulu sedang melakukan evaluasi terhadap belanja daerah.
“Sekwannya akan kita ganti,” tegasnya.
Helmi menambahkan bahwa selama ini banyak anggaran dalam APBD Provinsi Bengkulu yang tidak tepat sasaran. Ia mencontohkan lambannya perbaikan infrastruktur sebagai akibat dari alokasi anggaran yang tidak efisien.
“Dulu anggaran untuk perbaikan jalan hanya Rp10 miliar. Sekarang, kita sudah siapkan hampir Rp1 triliun untuk pembangunan infrastruktur. Itu karena kita arahkan anggaran ke sektor yang benar-benar dibutuhkan masyarakat,” jelas Helmi.
Langkah efisiensi ini, kata Helmi, bertujuan untuk menjawab keluhan masyarakat yang selama ini mengeluhkan kondisi jalan rusak, minimnya fasilitas pendidikan dan kesehatan, serta ketimpangan pembangunan antarwilayah.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang diterima awak media, tujuh tenaga ahli yang diduga diangkat Sekretaris DPRD Provinsi Bengkulu di bawah kepemimpinan Sekwan Erlangga adalah sebagai berikut:
- Sukirdi
- Aan Julianda
- Sasriponi
- Alauddin
- Helvi Suprianto
- Sugeng Suharto
- Aizan
Hingga berita ini diturunkan, pihak Sekretariat DPRD Bengkulu belum memberikan keterangan resmi terkait dasar pengangkatan ketujuh tenaga ahli tersebut, termasuk mekanisme rekrutmen dan besaran anggaran yang dialokasikan.(Tim).