Brebes,mitratoday.com – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Brebes memberikan pelayanan kesehatan hewan di kegiatan non fisik TMMD Reguler 118 Kodim 0713 Brebes, di Desa Kaliloka, Kecamatan Sirampog, Rabu (11/10/2023).
Dikemukakan drh. Asri Kurniandari, Medic Veteriner Muda Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Brebes, untuk kegiatan yang dilakukan yaitu pemberian obat cacing dan pemberian vitamin pada ternak kambing/domba.
“Kami memberikan obat cacing dan vitamin kepada 450 ekor kambing/domba secara gratis untuk membantu para peternak di lokasi TMMD ini,” ujarnya.
Lanjutnya, di pedesaan warga cenderung beternak kambing/domba karena pengembangbiakannya lebih cepat dari hewan besar, cenderung beranak kembar dalam satu kelahiran, dan dapat beranak dua kali dalam satu tahun, kemudian kulitnya bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, dan kotorannya dapat dijadikan sebagai pupuk tanaman.
Harapannya, setelah dilakukan pengobatan dan pemberian vitamin maka hewan ternak akan lebih sehat atau tidak mudah sakit, tambah nafsu makan, dan sekaligus untuk menanggulangi penyakit menular PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) yang menyerang hewan berkuku belah yang disebabkan oleh virus.
Selain pengobatan dan pemberian vitamin pada ternak, juga dilakukan penyuluhan/edukasi agar peternak agar kedepan mendapatkan hasil ternak yang lebih baik dan berkualitas, seperti pemilihan bibit yang baik/bibit unggul, jenis makanan yang diberikan terdiri dari hijauan dan penguat secara teratur, kandang hendaknya dapat melindungi ternak dari panas, dingin, kehujanan dan gangguan-gangguan lainnya.
Kemudian kandang juga memudahkan dalam pemeliharaan, pemberian pakan, mudah untuk pembuangan kotoran, serta mudah dalam pengontrolan penyakit.
“Para petani kita arahkan agar membuat kandang yang letaknya jauh dari rumah agar tidak menimbulkan bau dan penyakit bagi pemilik, kemudian tempatnya kering dan tidak lembab, sirkulasi udara cukup baik karena akan mempengaruhi kesehatan hewan,” sambungnya.
Berbagai penyakit sangat rentan terhadap ternak, dan salah satunya adalah penyakit cacing. Pada umumnya cacing yang menyerang domba adalah cacing Haemonchus Sp. Cara penularan secara umum karena domba makan rumput yang diambil dari pinggir kali, selokan, atau tempat-tempat yang berair dan lembab. Itu karena telur cacing/larva atau cacing terdapat di rumput.
Tanda-tanda ternak yang terkena cacing Haemonchus Sp yaitu anemia (kurang darah), tubuh kurus, kulit kasar dan bulu kusam, kehilangan nafsu makan, diare (mencret), konstipasi (sulit buang air), dan bila infeksinya berat maka ada gumpalan darah di dalam abomasumnya.
“Penyakit cacing biasanya dianggap ringan oleh peternak sehingga kurang diperhatikan, padahal dapat menimbulkan kerugian yang cukup besar tanpa disadari peternak. Oleh karena itu, selain pelaksanaan tatalaksana peternakan yang baik juga perlu diberikan obat cacing secara teratur karena tindakan pencegahan jauh lebih baik daripada mengobati,” tegasnya.
Perbaikan tata laksana peternakan seperti ternak tidak digembalakan pada waktu musim hujan karena larva cacing sedang meninggi, pemotongan rumput sebaiknya dilakukan saat matahari meninggi karena larva cacing biasanya sudah di bagian dasar rumput, rumput sebaiknya diambil dari daerah dimana ternak tidak digembalakan (di pinggir perkebunan). Kemudian anak domba sebaiknya dipisahkan setelah masa penyapihan, domba sebaiknya tidak digembalakan pada waktu pagi/subuh atau petang hari, domba betina sebaiknya dikandangkan pada waktu beranak.
“Selain itu perlu diperhatikan kebersihan kandang, pemberian makanan yang berkualitas, ternak sering dimandikan, dan pelaksanaan vaksinasi secara teratur sesuai dengan program pemerintah,” tandasnya.
drh. Asri menambahkan, obat-obatan tradisional untuk menghambat perkembangan parasit atau sebagai pengganti obat cacing yaitu getah pepaya karena mengandung papain, kimopapain A, kimo papain B, papaya peptidase, pektin, D-galaktosa dan L-arabinose. Getah ini paling banyak dan paling baik mutunya dari buah pepaya yang masih muda.
Kemudian dari berbagai jenis hijauan yang biasa digunakan untuk pakan, daun pepaya dan daun ketela pohon terbukti berpotensi sebagai anti parasit (antelmintik).
Pewarta : Hartadi