Blitar,mitratoday.com – Usai Dirampok, Walikota Blitar, Santoso bercerita secara terang-terangan terkait Perampokan di rumah Dinasnya.
Santoso bercerita pada saat itu kondisi kamar gelap lampu dimatikan saat itu menjelang tidur.
Dan saat itu ketiga perampok mendobrak pintu kamar berkali-kali, Santoso terjaga dari tidurnya. Sementara sang istri masih mengenakan mukena, selepas sholat tahajud.
Begitu ketiga pelaku masuk kamar, mereka langsung menodongkan senpi dan melakban kedua mata pasangan suami-istri tersebut, sambil mengikat kedua tangan ke belakang. Kondisi panik, Santoso sontak berteriak ‘Allahu akbar’.
Begitu orang nomor satu di Kota Blitar ini berteriak semakin kencang, pelaku menendang Santoso hingga terjatuh. Akibatnya, Santoso mengalami luka lecet dan memar di kakinya.
“Pelaku terus memaksa mana brangkas dan perhiasan, Saya tetap bersikukuh tidak ada brangkas. Perampok itu menodongkan senpi, bahkan mereka mengancam kalau tidak ditunjukan, istri kamu saya telanjangi,” cerita Santoso menirukan para pelaku.
Lebih lanjut, Santoso menjelaskan pasca perampokan, istrinya masih mengalami trauma. Bahkan selain memaksa menunjukan penyimpanan barang berharga, pelaku juga meminta menunjukan kamar anak korban.
“Anak-anak saya tidak bersama kami, karena masih kuliah. Namun pelaku terus menendang saya dengan sepatu boat. Meski mata saya ditutup, masih sempat lihat pelaku disela ikatan lakban, Ada yang pakai topi, badanya tegap-tegap. Dan gerakannya sepertinya pelaku terlatih.” Tutur Santoso menjelaskan.
Diakui Santoso kejadiannya sangat cepat. Bahkan setelah melumpuhkan ketiga penjaganya, para pelaku beraksi dengan gunakan ancaman senjata api.
“Ciri-ciri detailnya polisi telah mengantongi. Logat bahasa pelaku telah dikenalinya. Sehingga nantinya dapat membantu tugas kepolisian untuk mengungkapnya. Termasuk detail ciri-ciri fisik para pelaku, sudah saya beberkan semua kepada polisi,” imbuh Santoso.
Pewarta : Novi