Jember,mitratoday.com-Pimpin apel kesiapsiagaan bencana yang dilaksanakan di lapangan Puger.Hadir kesiapsiagaan bencana ini didukung oleh unsur pentahelix di antaranya pemerintah, swasta, komunitas, akademisi serta media.
Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki potensi bencana baik disebabkan faktor alam, non-alam, maupun manusia sehingga diperlukan pengelolaan resiko yang disusun dalam bentuk kesiapsiagaan bencana.
Hal ini terbukti ketika pada 3 Juni 1994 kita masih ingat telah terjadi tsunami di Banyuwangi yang dipicu gempa di zona megathrust dengan kekuatan 7,8 SR yang membangkitkan tsunami setinggi 19,3 meter sehingga 250 orang meninggal dan 15 orang hilang, dampaknya juga dirasakan di Jember yakni 5 rumah hanyut, 9 orang nelayan hilang di payangan Puger tepatnya Desa Sumberejo serta menghancurkan 57 perahu nelayan di Puger,”kata Bupati.
Ancaman di Jawa Timur yaitu gempa yang kuat yang mencapai magnitudo 8,7 SR. apakah sudah siap dengan ancaman gempa yang juga bisa mengakibatkan tsunami tersebut.
“Karena kita tahu bahwa bencana alam memang sulit diprediksi, namun kita bisa melakukan antisipasi untuk meminimalisir dampak-dampak yang timbul akibat bencana.”Tandasnya.
Kesiapsiagaan bencana ini bertujuan meningkatkan kesadaran serta pemahaman seluruh elemen masyarakat terhadap bencana yang bisa datang sewaktu-waktu.
“Wes wayahe Jember tangguh bencana, saya memerintahkan kepada seluruh elemen pentahelix untuk meningkatkan kapasitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan penanggulangan bencana.”Ujarnya, Kamis (26/08/2021).
Bupati beserta rombongan meninjau kesiapsiagaan pos pantau di pantai Tawang Samudra dan Jalur evakuasi Sementara di desa Mojosari .Sarana dan Prasarana evakuasi yang layak dan memadai bagi masyarakat yang terdampak akibat bencana alam.
