Asahan,mitratoday.com – Disnaker Asahan menerima kunjungan seorang pekerja migran Ilegal bernama Asri Fahrozi (22), Senin (3/6). Dia sebelumnya diberangkatkan agen penyalur tenaga kerja ilegal dan bekerja di Kamboja selama kurang lebih 2 bulan.
Maksud hati ingin mendapat penghasilan yang besar dan mengubah nasib keluarga dengan bekerja di luar negeri, ternyata Fahrozi harus mengalami penyiksaan oleh mafia bisnis.
“Saya dipekerjakan di bisnis yang tergolong bisnis penipuan dan kalau tidak capai target, tidak sesuai harapan mereka, sering kali saya mendapat pukulan di muka bahkan lebih sakitnya sering juga disetrum pakai alat kejut listrik,” bebernya sambil menunjukkan lengan tangan nya bekas setrum.
Fahrozi yang didampingi ibunya, Tuti Suriani (56) di ruang kerja Kadis Disnaker menceritakan diawal keberangkatan mereka berjumlah 15 orang dari Kisaran. Dengan menggunakan travel, mereka berangkat ke bandara Kualanamu untuk penerbangan tujuan Phnom Penh, Kamboja. Sesampai di Phnom Penh mereka sudah ditunggu agen yang lain lagi menggunakan travel selanjutnya mereka dibawa ke sebuah gedung yang penjagaan nya sangat ketat.
“Kami sampai di gedung kami lihat di luar dan di dalam gedung penjagaan dijaga bodyguard dan security, kemudian kami dibawa ke meja kerja yang sudah dilengkapi computer dan alat komunikasi sebagai alat kerja kami untuk menghubungi calon-calon orang yang bisa kami pengaruhi,” ujar Asri.
“Sempat terlintas dipikiran kami, kami tidak akan bisa pulang lagi ke Indonesia, sempat juga bang terlintas di pikiran saya mungkin disinilah akhir perjalanan hidup karena semua kartu identitas saya sudah disita mereka,” tutur Asri ke awak media saat diruang kerja Kadis.
“Tetapi kami tidak patah semangat bu, beberapa dari kami terus berkodinasi dengan Kantor KBRI yang ada di Phnom Penh, Kamboja tanpa diketahui para mafia tersebut karena kalau ketahuan kami bisa disiksa lagi bu,” katanya ke Kadis ketenaga kerjaan.
“Suatu hari kami di bawa ke hotel, mungkin kami mau dijual lagi ke agen yang lain, saat bodyguard tertidur dan penghuni hotel, juga sudah istrahat, subuh kami ada 3 orang melarikan diri dari hotel dan terus berlari keluar hotel, beruntung di jalan ada mobil truk yang mau antar kami ke Kantor KBRI, kami tidak punya uang untuk bayar ongkos terpaksa hand phone kawan saya gantinya,” tutur Fahrozi.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan Dra.Meilina Siregar,M Si saat mendengar semua perjuangan pahit Asri Fabrozi menyampaikan puji syukur atas pertolongan Tuhan Maha Esa.
“Saya sangat bersyukur kepada Tuhan, Fahrozi sudah ditolong, diberikan petunjuk hingga bisa sampai ke kantor KBRI yang ada disana,” ucap Meilina.
Kepada awak media di ruang kerjanya, Kadis Ketenagakerjaan menjelaskan, Disnaker bersama BP2MI Kabupaten Asahan menjemput Asri Rozi ke Kantor BP2MI Medan tanggal 30 April 2024. Selanjutnya Asri Fahrozi diantar langsung ke rumah orang tuanya yang ada di LK II Sei Renggas.
Kadis Ketenagakerjaan Dra.Meilina Siregar M.Si juga berterima kasih kepada Asri Fahrozi dan Ibunya karena sudah berkenan menghadiri undangan dari Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan dan menawarkan Fahrozi pelatihan kerja sesuai dengan bakat yang dimilikinya.
“Kami berterima kasih karena sudah berkenan menghadiri undangan kami dan Disnaker Kabupaten Asahan akan memberikan pelatihan kerja kepada Fahrozi.” tandas Kadis.
Pewarta : Maradutua.S