Bangun Perpustakaan Umum di Bengkulu, Perpusnas Kucurkan Anggaran Rp 30 Miliar
Bengkulu,mitratoday.com – Muhammad Syarif Bando selaku Kepala Perpustakaan Nasional, di hadapan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah dalam peresmian perluasan gedung layanan perpustakaan provinsi Bengkulu dan talk show Peningkatan Indeks Layanan Masyarakat (PILM) untuk kesejahteraan, Senin (28/11/2022) katakan bahwa pihak Perpusnas akan beri bantuan anggaran ke Pemda Provinsi Bengkulu.
Bantuan tersebut, kata Kepala Perpusnas di berikan guna membangun perpustakaan Provinsi Bengkulu.
“Karena, dengan adanya pembangunan perpusatakan umum ini maka niat baca masyarakat meningkat. Pada 2023 nanti akan dibangun gedung perpustakaan umum di sekitar wilayah Bengkulu dengan total anggaran Rp 30 miliar,” kata Kepala Perpustakaan Nasional Ri.
Syarif Bando berkeyakinan dengan dibangunnya perpustakaan di banyak tempat akan mendorong lahirnya berbagai pemikiran baru, inovasi, serta kreatifitas yang dapat membantu masyarakat lepas dari kebodohan dan ketertinggalan di berbagai aspek kehidupan.
Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, literasi baik maka akan lebih mudah memahami setiap persoalan. Literasi membentuk pola pikir manusia untuk berkembang maju. Dan kehadiran perpustakaan menjadi salah satu variabel penting untuk meningkatkan daya baca.
“Kita sudah siapkan lahan yang paling strategis di Bengkulu untuk membuat perpustakaan yang representatif,” ujar Gubernur.
Ditambahkan Anggota Komisi X DPR RI Dewi Coryati, pihaknya mendukung adanya niat baik Perpusnas itu. Dewi juga mengatakan, bergesernya paradigma pelayanan perpustakaan dari konvensional ke digital merupakan bagian dari perluasan akses terhadap pengembangan literasi.
Sebagian masyarakat bahkan terang-terangan menggunakan internet untuk mencari segala informasi dan pengetahuan yang dibutuhkan.
Selain itu, kehadiran perpustakaan adalah bagian dari atmosfer literasi. Kebermanfaatannya menjadi indikator penting pada peningkatan indeks literasi masyarakat.
“Mereka, terutama generasi muda saat ini bahkan menggunakan medium internet untuk mencari ide-ide baru. Mereka lebih adaptif terhadap perubahan zaman,”kata anggota Komisi X DPR RI, Dewi Coryati. (Adv)