Nusa Tenggara Barat,mitratoday.com – Presiden Joko Widodo menyampaikan apresiasi terhadap perkembangan penyelenggaraan MotoGP di Indonesia dalam tiga tahun terakhir. Apresiasi tersebut disampaikan Kepala Negara usai menyaksikan langsung ajang balap motor dunia, Pertamina Grand Prix of Indonesia 2024, di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, pada Minggu, 29 September 2024.
“Saya melihat perkembangan dalam 3 tahun ini sangat baik, utamanya dalam manajemen, manajemennya lebih baik, fasilitasnya juga terlihat semakin baik,” ujar Presiden dalam keterangannya kepada awak media usai pertandingan.
Selain penyelenggaraan yang dinilai lebih baik, Presiden Jokowi juga mengapresiasi kehadiran kru lokal dari Nusa Tenggara Barat (NTB). Menurut Presiden, hal tersebut menunjukkan dukungan terhadap pemberdayaan tenaga kerja lokal.
“Yang ketiga, untuk kru, saya senang 3 ribu kru yang ada di sini semuanya berasal dari NTB. Itu yang saya senang,” ungkap Presiden.
Presiden juga menyoroti pentingnya evaluasi dan perbaikan untuk penyelenggaraan yang lebih baik di masa mendatang. Ia menegaskan bahwa segala kekurangan akan terus diperbaiki demi meningkatkan kualitas acara ini.
“Saya kira yang masih kurang kita evaluasi, perbaiki, yang masih kurang evaluasi, perbaiki, dikoreksi, perbaiki,” ucap Presiden.
Presiden turut menyampaikan bahwa pihak penyelenggara, Dorna Sports, memberikan tanggapan positif terhadap penyelenggaraan MotoGP di Mandalika tahun ini. Presiden menyebut bahwa Dorna mengapresiasi budaya lokal yang ditampilkan dalam acara pembukaan ajang balap tersebut.
“Tadi dari komentar Dorna menyampaikan penyelenggaraan kita memang berbeda, sangat baik, ada national anthem dan ada tarian yang juga sangat baik,” ungkapnya.
Pertamina Grand Prix of Indonesia 2024 di Mandalika sukses menarik perhatian dunia dan memikat para penggemar balap motor, baik dari dalam maupun luar negeri. Dukungan Presiden Jokowi terhadap acara ini juga menegaskan pentingnya olahraga internasional bagi Indonesia, baik dari sisi pariwisata maupun ekonomi. (BPMI Setpres)