Blitar,mitratoday.com – Niat ingin menjadi TKI bagi Chafi Dotul Chasanah nampaknya harus di batalkan. Pasalnya, ankanya yang masih balita menjadi korban penganiayaan.
Tentu dalam hal ini faktor ekonomi lah yang menyebabkan Chafi Dotul Chasanah ibu korban ingin bekerja di Luar negeri.
Mengenai persoalan tersebut, Peran Pemerintah Daerah Kabuoaten Blitar dalam hal ini Dinas terkait seperti Dinas Sosial, Dinas Tenaga Kerja serta Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Blitar sangat di perlukan langkahnya.
Menyikapi persoalan yang yerjadi, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Blitar Bambang Dwi Kurniawan ketia di konfirmasi menyampaikan bahwa pasca terjadinya kasus penganiayaan terhadap balita di Blitar, pihaknga melaksanakan pendampingan kepada keluarga.
“Pertama pendampingan dalam hukum dan dari kementerian serta pekerja sosial. Kemudian Mensos Tri Rismaharini juga menyarankan agar ibu korban tidak usah berangkat menjadi TKI. Karena kasihan anaknya masih trauma dan akan di fasilitasi kalau ingin bekerja atau usaha. Dinas sosial akan membantu menyampaikan ke Kementrian Sosial,” kata Bambang.
Bambang sampaikan Kalau Dinsos itu lebih mengarah pada pasca kejadian. “Kalau untuk pencegahannya ada pada DP2KBP3A, tetapi itu tidak lepas dari kita Dinas sosial.” Ujarnya.
Langkah pertama, kata Bambang pihaknya akan investigasi, apakah korban masuk dalam keluarga miskin.
“Kita cek di DTKS, kalau masuk keluarga miskin kita usulkan. Tentu hal itu tidak lepas dari Pemerintah Desa, karena ini berdasarkan Musdes. Karena, setelah masuk ke DTKS bisa mendapatkan bantuan sosial,” ungkap Bambang.
Selain itu, Bambang mengatakan bahwa Dinsos yang paling utama itu melakukan pendampingan pada keluarga.
“Jadi setelah kejadian kita sudah turun melalui relawan-relawan. Kita melakukan pendampingan sampai nanti kedepannya. Seperti apa yang bisa di lakukan Kementerian, harus kami fasilitasi. Karena mereka butuh kami yang ada di wilayah untuk asesmen terhadap mereka, atas program sosial apa yang cocok untuk ibu korban, ya pemberdayaan sosial lah,” terang Bambang.
Pewarta : Novi