Malang,mitratoday.com – Bupati Malang, HM Sanusi meresmikan alat penjernih air minum desa Wirotaman Ampelgading, Jumat (25/2/2022).
Alat penjernih air minum itu sendiri merupakan hibah dari Kedutaan Jepang bekerja sama dengan yayasan Daya Pertiwi Foundation dan PT Yamaha Motor Nuansa Indonesia.
“Bantuan hibah berupa mesin alat penjernih air tersebut menjadi penanda besarnya perhatian berbagai pihak, khususnya kalangan dunia usaha terhadap masyarakat Kabupaten Malang.” Kata Bupati.
Menurutnya, bantuan hibah yang kerap diberikan menjadi salah satu bukti terhadap dukungan pembangunan di Kabupaten Malang. Di antaranya pengentasan kemiskinan dan peningkatan ekonomi masyarakat, terutama ekonomi mandiri.
“Atas nama masyarakat kami sampaikan terima kasih, ini bukti harmonisnya hubungan antara Pemkab Malang dengan kalangan dunia usaha. Sehingga berbagai program pembangunan di Kabupaten Malang mendapat dukungan penuh kalangan usaha,” ucap Sanusi.
Hibah alat penjernih air itu sendiri bakal dikelola oleh Bumdes desa setempat selain untuk dijual ke masyarakat desa, disisi lain juga bakal diberikan gratis kepada warga terdekat dari lokasi penjernihan air tersebut.
Sanusi meminta agar hibah alat yang di hibahkan dijaga dan dikelola dengan baik untuk kesejahteraan masyarakat.
“Jangan hanya menerima tapi tidak mau merawat, harus dijaga agar manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. Karena biaya yang dikeluarkan pemberi hibah ini sangat besar, saya dengar sekitar Rp 900 juta, makanya harus dirawat dengan baik,” tandas Sanusi.
Sementara Kades Wirotaman, Ahmad Sholeh menjelaskan jika sumber air yang digunakan untuk air minum warga berasal dari Mbah Gentong.
Ia mengaku jika selama ini warga memanfaatkan air dari sumber tersebut untuk kebutuhan sehari-hari, namun untuk layak dijadikan air minum warga desa harus memasaknya terlebih dulu.
“Makanya dengan adanya bantuan alat filter air minum ini kami sangat berterima kasih kepada masyarakat Jepang, Daya Pertiwi Foundation dan Yamaha Indonesia. Pasalnya warga sudah tidak perlu repot-repot harus memasaknya dan langsung bisa diminum dan sehat,” ungkap Ahmad Sholeh.
Ia menyebutkan potensi air yang bisa diolah selama sehari sekitar 8000 liter. Artinya dalam sehari bisa mencukupi sekitar 400 warga dengan hitungan setiap hari kebutuhan minum warga sebanyak 20 liter.
Nantinya, setiap galon akan dijual sebesar Rp 5 ribu. Namun bagi warga yang tidak mampu, pihak Bumdes sendiri telah mengeluarkan kebijakan bakal digratiskan.” Pungkasnya.
Dengan tarif per galon sebesar Rp 5 ribu tersebut, Rp 4 ribu bakal digunakan untuk biaya operasional, sementara Rp 1000 rupiah masuk ke Bumdes.
Pewarta : Sigit