Afan Manfaatkan Waktunya Bantu Orang Tua, Ditengah Libur Dampak Covid-19
Oleh : Thalib
Tanjab Timur,Mitratoday.com-Di tengah penyebaran Covid-19 di Indonesia, sejumlah pemerintah daerah memberlakukan penghentian aktivitas pendidikan dengan meliburkan sekolah-sekolah selama 2 pekan.
Para siswa diminta melanjutkan belajarnya di rumah. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kerumunan yang memungkinkan kontak antara banyak orang. Tujuannya, menekan laju penyebaran virus corona.
Dengan demikian, pilihannya pun tak hanya menonton televisi atau bermain gadget.
Orangtua harus bagaimana? Praktisi Homeschooling. Jangan hanya melihat momen ini sebagai beban. Lihatlah sebagai kesempatan untuk menjalin hubungan bersama anak. Jika ada masalah komunikasi, inilah kesempatan untuk mencoba bekerjasama dengan anak sebagai tim yang akan saling membantu.
Dalam situasi seperti ini orangtua sebaiknya menjadi teman anak yang mengajaknya berkomunikasi, bukan mengawasi atau sekadar memerintah.
Afan nama seorang anak yang berprofesi sebagai pelajar yang duduk di bangku sekolah SMP kelas 9 dan berumur 15 tahun. Ia tinggal di Lambur ll bersama ayah dan ibunya beserta 1 adiknya.
Ia sangat berbeda dengan anak-anak lainnya, kenapa? Karena Ia dikenal baik oleh teman-temannya dan juga dia juga mempunyai prestasi yang bagus dalam bidang olahraga yaitu sepakbola.
Ia harus rela berpanas-panasan di terik siang hari demi mau meringankan beban pekerjaan bagi orang tua se keluarganya dan untuk menambah uang jajan serta paket internet untuk dirinya.
Pukul 17:00 Ia langsung berkemas untuk pulang kerumah dan beristirahat. Ia menjalani pekerjaannya dengan ikhlas.
Ia pun rela membantu orang tua bekerja di kebun memetik cabai untuk dijual.
Dalam belajar ia tekun dan giat. Ia pun tidak patah semangat dalam menjalani pekerjaan ini karena ia yakin ia akan menjadi orang yang sukses.
Teori ini teori Merthon, yaitu perilaku mengikuti jalan masyarakat, tetapi memakai cara yang berbeda.