99 Kades Di Kabupaten Malang Teken Kerja Sama Dengan Bank Mandiri
Malang,mitratoday.com – 99 kepala desa di Kabupaten Malang menandatangani kerja sama untuk menjadi agen perbankan di desa dengan Bank Mandiri, pada hari rabu (2/3/2022).
Kerja sama itu sendiri diketahui diinisiasi oleh Asosiasi Kepala Desa Provinsi Jawa Timur.
“Tujuan diadakannya kerja sama dengan Bank Mandiri tersebut adalah untuk memberikan kesejahteraan Kepala Desa. Caranya adalah melalui penunjukan Kepala Desa itu sendiri untuk menjadi agen perbankan di desa masing-masing.” Kata Pembina AKD Provinsi Jawa Timur, Dwi Putranto.
Bukan tanpa sebab, menurut Dwi Putranto Para Kades sebagai kepanjangan tangan bagi pemerintah dinilai memiliki peran yang cukup vital. Pasalnya berbagai urusan masyarakat dengan segala permasalahan yang dihadapi membuat para Kades tersebut menjadi tumpuan bagi pembangunan di desa.
“Ya karena berbagai pengurusan maupun permasalahan ini kan ditangani Kades, artinya Kades kan sistemnya One Stop Service. Namun Ironisnya saat mereka (kades) sudah tidak menjabat lagi, kami lihat kehidupannya kok berbalik, padahal dia sudah memberi kontribusi besar bagi pembangunan di desa,” ujar Dwi Putranto.
Kondisi tersebut, lanjut Dwi Putranto menjadi salah satu alasan utama pihaknya berinisiatif memberikan kerja tambahan kepada Para Kades untuk menjadi agen perbankan didesanya masing-masing dengan menggandeng PT Bank Mandiri.
Sementara Wakil Bupati Malang. Drs H Didik Gatot Subroto mengaku pihaknya sangat mengapresiasi kerja sama yang dibangun antara Kades dengan PT Bank Mandiri.
Menurutnya, hal tersebut adalah sebuah dorongan menciptakan kemandirian Kades untuk berwirausaha. Hal ini sejalan dengan program yang telah diluncurkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang ingin memberikan terobosan dunia perbankan lewat digitalisasi.
“Kan Kades ini didorong untuk memiliki kemampuan berwirausaha, minimal menjadi manajer di desanya masing-masing. Sehingga saat nantinya sudah pensiun dari jabatannya menjadi Kades, mereka masih memiliki bidang kewirausahaan, terutama dibidang perbankan dengan menjadi agen bagi Bank Mandiri,” jelas Didik Gatot Subroto.
Dengan peluang wirausaha yang diberikan itulah, lanjut Didik butuh keseriusan dari para Kades untuk berinovasi, caranya dengan mensosialisasikan kepada warga desanya untuk menjadi kreditur maupun debitur Bank yang di dalamnya ada Kades yang menjadi agen Perbankan.
“Ya minimal dengan ditunjuknya menjadi agen Perbankan Bank Mandiri kan mengurangi kebiasaan nongkrong-nongkrong yang tidak bermanfaat, artinya nongkrongnya para Kades sekarang harus di rubah dengan memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat soal pemanfaatan jaringan digitalisasi Perbankan,” tandas Didik Gatot Subroto.
Sosialisasi tersebut lanjut Didik juga bisa dijelaskan kepada masyarakat untuk dapat menikmati fasilitas layanan perbankan yang ditawarkan para agen perbankan, mulai layanan hingga persyaratan menjadi kreditur maupun debitur.
“Untuk itu, saya berharap dengan ditunjuknya sebagai agen perbankan Bank Mandiri, kesejahteraan para Kades dapat terjaga. Sehingga tugas utama sebagai pelayan masyarakat dapat berjalan maksimal di luar tugas menjadi agen Perbankan.” Terang Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang ini.
Terpisah, Kepala Mikro PT Bank Mandiri Jawa Timur, Luhut Siahaan menjelaskan jika program tersebut adalah salah satu strategi pemasaran dari manajemen Bank Mandiri. Pasalnya diketahui bahwa jarak yang jauh dari desa menjadi kendala tersendiri bagi masyarakat untuk mendapatkan layanan perbankan Bank Mandiri.
“Makanya kita sengaja buat terobosan dengan menjadikan para Kades khususnya di Kabupaten Malang ini menjadi agen perbankan Bank Mandiri. Selain lebih dekat, kan mereka juga bisa mengontrol secara langsung karena yang paling paham kondisi warganya,” papar Luhut Siahaan.
Ditambahkan salah satu alasannya, imbuh Luhut Siahaan adalah karakter dan kultur masyarakat desa yang memiliki toleransi tinggi sehingga lebih mudah untuk mendapat layanan perbankan .
“Salah satu contohnya , saat tiba jatuh tempo, Kades ini kan cukup menegur jika waktunya bayar, nah masyarakat sendiri kan sungkan, kemudian kades kan lebih tahu dan mengerti serta bisa memilih debitur yang baik maupun debitur nakal,” urai Luhut Siahaan.
Sejauh ini kata Luhut sudah sekitar 9 kota/Kabupaten Se Jatim yang berhasil digandeng lewat penunjukan agen perbankan tersebut. Ia merinci kota yang sudah bekerja sama di antaranya Banyuwangi, Probolinggo, Gresik, Bangkalan, Sampang, Sumenep, Pamekasan Gresik,Tuban dan Bojonegoro.
Terakhir Luhut menargetkan 7.724 desa di Jatim bisa digandeng untuk menjadi agen perbankan Bank Mandiri. Ia pun mengaku sangat optimis dengan target tersebut.
Pewarta : Sigit