Lubuk Linggau, Mitratoday.com – Penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2016 di Dinas Perikanan dan Peternakan Kota Lubuklinggau Provinsi Sumatera Selatan, sebelum nomenklatur, diduga janggal dan mencurigakan. Sebab, tercatat adanya kegiatan pembibitan dan perawatan ternak yang sasaran kegiatan adanya bibit ternak itik sebanyak 200 ekor yang menelan dana hingga Rp. 300 juta lebih.
Nominal tersebut, dinilai Aktivis Gerakan Masyarakat Anti Korupsi (Garampan), Arizal (Can) bahwa patut menjadi perhatian penegak hukum, apakah kebenaran penggunaan APBD tersebut telah terealisasi sesuai sasaran atau tidak.
“Termasuk dengan nominal sebesar itu, apakah termasuk wajar untuk membeli bibit ternak itik yang hanya 200 ekor”, ungkapnya, Kamis (9/11).
Sebelumnya, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) kegiatan tersebut, Rahman saat dihubungi via Whatsapp-nya mengelak bahwa angka tersebut diperuntukkan untuk membeli 200 ekor itik.
“Bukan, dananya 12 juta untuk 200 ekor itik. Terimakasih,” singkatnya saat dihubungi.
Ia juga menjelaskan, bahwa bibit ternak itu, diperuntukkan kepada kelompok tani atau masuk kategori belanja yang diserahkan kepada masyarakat.
“Kelompok tani di Kelurahan Margorejo,” ungkapnya.(Anas)
